Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2013

Konflik

“Peperangan melawan diri sendiri adalah bentuk peperangan terbesar diantara perang yang ada.” Quote di buku yang bercerita tentang kisah-kisah humanis di wilayah konflik yang kubaca tiga hari lalu itu sepertinya biasa saja. Tapi karena kubaca beberapakali dan kurenungkan justru nggak lepas dari benakku. Jadi kepikiran. Jangan-jangan karena aku merasa tersindir dengan kalimat di cover belakang buku yang ditulis dengan tinta warna merah itu. Tapi aku nggak akan bicara tentang orang-orang yang “terjebak” berada di area konflik dalam arti harafiah seringkali dikatakan wilayah perang. Atau seperti yang ada di Wikipedia, konflik ( configure) : saling memukul. Yang dalam konteks sosiologis, diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.  Ditambah lagi dalam pandangan tradisional (The Traditional View) mengatakan kalau konflik itu

Something in The Air...

Tugas   kuliah yang kukumpulkan beberapa hari lalu masih saja terngiang. Terutama kalimat pertama yang kutulis ketika menelaah buku Communication and Human Behaviour Brent D. Ruben,Professor komunikasi dari Rutgers University ini.  “Setiap manusia berkomunikasi dengan atau tanpa disadari seperti halnya   bernafas.”   Sesederhana itu? Tentu saja tidak, karena proses berkomunikasi itu sebenarnya tidak mudah. Pun dengan bernafas! Kalau tiga kata   itu pendapat pribadiku, hehe. Ya, karena kita emang bisa bernafas dengan mudah ketika sedang leyeh-leyah di tempat tidur atau relaksasi dengan breathing exercise seperti yang diajarkan Matthias Witzel, psikoterapi asal Jerman yang jadi trainerku beberapa waktu lalu. Tapi di kesempatan lain, bernafas yang katanya simpel   itupun bisa menjadi hal yang luar biasa sulit. Nggak percaya? Tanya orang yang asmanya kambuh atau ketika kamu berlari untuk sekian waktu tertentu tanpa istirahat. Kamu pasti butuh waktu untuk mengatur nafas agar bis