Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2012

Lelaki Awan

tak bisa melukiskanmu dalam anganku seperti apa rupa awan putihmu tak bisa mengingatmu dalam benakku seperti apa sentuhan awan kecilmu tanpa hujan dan angin sungguh, aku tetap tak bisa menyentuhmu  awan tak bisa menatapmu bukan harapan itu semu -met white cloud-

Kidung Untuk Seeta

Bersedia hidup mengembara Menolak Rahwana Menunggu di taman Argasoka Membakar diri Menyepi dan mengasingkan diri Hingga  tertelan bumi Seeta.. cintamu sungguh sia-sia Dan Rama.. kau tak pantas mendapatkannya... *** Membunuh Rahwana bukan merebut mu..Seeta tapi menunjukkan kejantanannya Seperti itukah kesatria ????

Menjamah Mimpi

”Orang Miskin Dilarang Sekolah”. Pernah baca novel ini? di Surabaya, siswi   kelas II SMPN 37 Surabaya   dihukum berdiri di tengah ratusan peserta upacara bendera di sekolahnya. Kesalahannya, hanya karena nggak memakai   seragam baru lengkap dengan badge dan logo sekolah. Seragam yang menjadi   keniscayaan baginya ditengah kondisi ekonomi orangtua yang membelit.  Kisah Fitri Ayu yang kubaca di sebuah media on-line nasional beberapa hari lalu, mengingatkanku pada novel   plus pin badge dengan tulisan sama keluaran Resist Book   yang   kusambar dipameran buku di Yogyakarta beberapa tahun lalu. Dari judul novel diatas sudah pasti hampir bisa ditebak isi dan makna dari tulisan Wiwit Prasetyo, sang pengarang.  Peristiwa yang dialami Fitri Ayu mungkin nggak sepahit Andika Imam Taufiq. Setiap hari, bocah   berumur sembilan tahun ini harus membawa kursi plastik   ke sekolahnya   di SDN Kotakusuma Pulau Bawean, Gresik. Dengan alasan nggak sanggup membayar ”uang kursi” yang diwajibkan sek

Deal with Your Trauma...

Bermain balon bagi anak usia lima tahun mungkin saja jadi kesenangan tersendiri. Seperti yang dilakukan anak-anak tetangga. Gimana nggak, udah capek-capek meniup biar balon yang dipegangnya membelendung, eh malah kemudian dipukul-pukul, diduduki, diinjak   hingga meletus. Bahkan kalau belum berhasil juga, mereka sibuk mencari benda berujung lancip hingga balon itu mengeluarkan bunyi beruntun. Duueer...Duueer!!! Sensasi efek kejut disambut cekikikan dan gelak tawa kemaki menjadi tanda keberhasilan meletuskan satu per satu balon yang telah ditiup.   Mereka kegirangan. Reaksi serupa pernah kulihat ketika bunyi petasan memberondong perayaan malam takbiran. Kadang sebal juga dan sering menggerutu sendiri. Lalu berteriak, ” Hooii, Iseng banget sih. Emang kalian nggak ada kerjaan..??!!...uupps. Tapi pemandangan bertolakbelakang pernah kujumpai. Bunyi bikinan para ”hero” itu justru menjadi teriakan histeris Zaki. Kedua tangannya menutup rapat pendengarannya. Air mata menetes.

coz...i am

Kenapa sih serius? Hidup ini kan panggung sandiwara Cuman becandaan Ada kisah tragedy Sekarang yang lagi laku kan guyonan Jadi nggak usah di setel tv.. tv guyon melulu Udah banyak orang yang tertawa ** never take life all that seriously Juga tak ada yang perlu disesali coz, im lucky