Langsung ke konten utama

Tiga boks tissu, dengan dua SS

h: betapa perempuan itu diberi intuisi yang kuat. aku kadang masih berpikir soal gift itu
b: gift nostalgia? what?
h: intuisi
b: apa soal intuisi itu?
h: iya
b: ???? kamu punya intuisi apa?
h: soal bocah itu. ehh..kok pembicaraane balik maning..balik maning
b: apa?
h: balik maning ning bocah kuwi...haaaaaaaaa. ga tahu ya, sepertinya kalau belum benar-benar clear. aku   tidak akan bisa berpikir normal...hahaaaaaaa
b: ya jangan pakai clear dong. pakai emeron atau shampoo lainnya aja
h: hayah
b: kok bisa nggak normal maksude piye?
h: belum fokus
b: tapi gpl. gak pake lama, kan?
h: i wish
b: i fulfill your wish. i wish, i kiss, i miss, i piss
h: huuuus
b: nek gak bisa mbuka, nanti-nanti aja. tapi yakin deh, ciamik jaket itu. pembicaraan kita tentang taruhan belum selesai loh. ayo tuntaskan!
dan sex appealmu bakal kemilau. DEAL?
h:hayah...ya, deal! pokoke jaket
b: berarti giliranku. kalau kamu nangis: tiga boks tissu TESSA, ingat merek TESSA, tiga warna: merah, kuning, biru. sepakat?
h: bok nya aja kan yang berwarna coz kalo nyari tisunya yang berwarna aku bisa bunuh diri
b: plastiknya, sayang....
h: ga ada yg jual..(adanya tisu makan..hihii). kenapa merah, kuning dan biru?
b: ini loh kayak yang untuk ngelap ingusmu yang meler karena abis nangis. itu warna merah. setahuku ada yang hijau tapi aku pilih warna primer
kuulangi: tiga boks tissu TESSA, ingat merek TESSA, tiga warna: merah, kuning, biru. sepakat?
h: yaaaaa
b: awas kalau mereknya TESSI atau SETTI, aku cium kamu. pokoknya TESSA, dengan dua SS
taruhan diTUTUP! sekarang kamu wajib bilang intuisi apa tadi?
h: intuisi. dari awal ada pergumulan antara kambing bandot dan kambing bunting!!!
 setelah di runtut ternyata benar. ini kesimpulanku sendiri berdasarkan fakta yang ku dapat
b: payaaaah....!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

miyabi ato maria o(s)awa........

kemarin siang ga sengaja mampir ke tempat penjualan DVD yang ada di lantai dasar matahari plasa simpang lima setelah 10 menit milih-milih n nyoba beberapa film di layar kaca milik si penjual. tiba-tiba ada seorang laki-laki paruh baya berkulit putih dan bermata sipit datang dan mendekat ke arah kasir clingak-clinguk liat sekeliling toko yang emang lagi ga banyak pengunjung "hmm...kok mencurigakan ni orang.jangan-jangan.."pikirku "mbak..ada miyabi ga ?"tanya lelaki itu. "apa itu ?? enggak ada, adanya maria osawa." tapi dengan segera si mbak penjaga toko meralat. "oooo..maria o(s)awa ya...hee..ada tapi cuma dua koleksinya"jawab penjaga toko "ya, dua-duanya..."jawab si om singkat dengan nada pelan, obrolan lelaki itu berlanjut dengan penjaga yang lain "pengen liat aja, wong di Jakarta lagi ngetrend. ini ambil dimana?? Jakarta apa Batam mas?? "di Jakarta aja kok. tapi ga banyak ambilnya......"kata penjag

Here's Yours

I want to share my feelings And I don't know how to start But every single word I say Is coming from my heart The first time that I met you All you said was "Hi" It was really just a simple word But it took my breath away You were very fun to talk with You were extremely sweet and kind I was in love with every thing you said You were amazing in my mind You fill my days with brightness You lift me up when I feel blue You make me feel like I'm someone special So I'd do anything for you For you, I'd walk across the desert So hot, without a breeze For you, I'd dive into the ocean And be swallowed by the seas I barely even know you, So this may be a surprise There's nothing that you could do wrong Because you're flawless in my eyes I always wonder where you are And I wish I could be there You're probably so far away But I can feel you everywhere. You're the constant beating in my heart You're the blood rushing t

Kisah Negeri Dongeng #1

Ini perjumpaan pertama. Jarum jam menunjuk angka 11. Malam. Hawa dingin menusuk menyusup ke tulang merangsek di sela sweater. Bibir Sophia bergetar menahan terpaan angin malam. Tangannya mencari penghangat. Ke dua ujung lengan sweater ditariknya membungkus jemari. Nyala lampu jalan sesekali menyambar gelap di sepanjang jalan yang dilewati bersama Thomas. Seperti sambaran rengkuhan tangan kiri lelaki yang baru ditemuinya.  "Biar hangat," jelasnya singkat. Sophia menarik tangannya menjauh. Jengah. Dia tak terbiasa dengan itu. "Kenapa ?" Thomas penasaran. "Nggak....." Sophia menjawab singkat. Sekiranya hanya 15 menit sebelum tiba di tempat simbol perlawanan pernah menjejakkan kaki di bangunan berlantai coklat itu... Thomas mulai mendongeng. Tentang cerita perjalanan lelaki tampan kelahiran Jamaica menemukan negeri tapak tua.  Meluncur dari bibir Thomas. Menemani perjalanan di tengah malam menuju negeri temuan. Sebuah tempat yang kini masyur