Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label behind the scene

Bersandar di Batu Karang

menulis katanya adalah sebuah perjalanan dan sekarang  malah bersandar di sebuah batu karang tanpa memedulikan perjalanan masih panjang di depan memilih berhenti (entah sesaat) karena tak tahan dengan pemandangan  hanya sesekali melihat  matahari jingga di ujung cakrawala... selebihnya..badai bertahan dengan berhenti dan bersandar mungkin jalan  terbaik (untuk sesaat) tapi sampai kapan tubuh  terus bersandar... membuat tangan dan kaki  kelu untuk sekadar bergerak menggores dan memaknai kata entah... Suatu ketika nama Natalie Goldberg muncul di depan mata "Writing Down the Bones" Di batu karang ini... mencoba mencari keheningan mengalirkannya dalam kata untuk menciptakan makna...mengikatnya dan mengabadikannya menjadi diri..pribadi seperti sungai jernih mengalir lepas diantara riak hingga bermuara ke danau tenang untuk sekadar diam Tapi dalam diam itu tanpa disadari ada sebuah sisi dalam diri yang seringkali tak pernah ditemukan ...

Freelancer itu (Harus) Seperti Kecoa!

Ugh. Hanya mendengar namanya saja bulu kuduk kita merinding rasanya. Mereka ini yang selalu muncul tiba-tiba kalau lingkungan mulai kotor, antenanya bergoyang ke sana-ke mari seperti memanggil teman-temannya yang lain untuk ikut berpesta. Tetapi percaya nggak kalau sebagai freelancer, kita malah perlu banyak belajar dari mereka? Eh? Enggak? Ayo coba dibahas dulu deh. 1. Kecoa bisa bertahan dalam segala kondisi. Cockroaches are among the hardiest insects on the planet. Some species are capable of remaining active for a month without food and are able to survive on limited resources like the glue from the back of postage stamps. Some can go without air for 45 minutes. In one experiment, cockroaches were able to recover from being submerged underwater for half an hour. (Sumber) kecoa adalah contoh hewan paling tough di muka bumi ini. Nggak ada makanan mereka puasa. Ditenggelamkan di air pun nggak mati-mati. Jangankan di dalam air, kena radiasi nuklir saja mereka masih bisa jalan-jal...

Catatan dari Tegaldowo Rembang

Usulan liputan gw tentang tradisi pernikahan dini membawa gw pergi ke suatu tempat di pantura timur, tepatnya di desa Tegaldowo gunem rembang cerita ini gw angkat untuk rubrik perspektif perempuan. cukup menarik memang mengingat di daerah ini beberapa tahun kebelakang banyak sekali perempuan umur belasan bahan belum lulus sekolah dasarpun harus merasakan yang namanya pernikahan. sudah tradisi turun temurun katanya. anak masih bau kencur disana sudah banyak dilamar..tentunya yang melamarpun kebanyakan laki-laki yang sudah tahu apa itu 'reproduksi'..hiiiks dari awal emang gw mikir ni daerah pasti jauh dari akses. dan ternyata bener...desa itu ada di balik perbukitan berjarak hampir 40 kilometer dari kota rembang. lumayan jauuuhh..tapi untunglah dengan sedikit lobi sana sini akhirnya gw bs nyampe juga ke sana dangan cukup mudah. maksudnya gw g perlu susah payah naik turun bukit botak... sampe disanapun gw disambut baek..asyik juga kalo hunting di daerah pedesaan. mereka sel...

tinggal ingatan...

setiap melintas menuju selatan dan bertemu jalan di kawasan pedalangan, tepatnya dimana proyek untuk orang-orang berduit di semarang dibangun (bener ga sehh..kecuali kalo jalan itu nantinya juga boleh di pake motor, aku ga akan bilang begitu..setidaknya..hiiiks) ingatanku selalu saja lari ke belakang, lari mundur dengan cepat menuju kala itu. ketika kaki-kaki kecil gadis mungil berseragam putih merah menyusuri pematang sawah yang terhampar hijau. burung-burung masih bebas menari dan bernyanyi. menyaksikan petani menikmati minum air kendi dan makan siang dalam rantang di gubug ditemani sang istri.semilir angin mengiringi matahari yang selalu menjadi sahabat pemandangan menyejukkan itu, "surga" itu selalu dijumpai hingga gadis itu berubah wujud menjadi remaja berbaju putih biru tapi... panas tiba-tiba menyengat ketika sawah yang di hiasi kerbau, burung, gubug pak tani, itu kini tak ada lagi. lantas lamunan itu juga begitu cepat berlari mengilang ketika melintas dan...