Thomas menajamkan mata. Tubuhnya tertuju pada lukisan batu. Sepeminum teh, bibirnya tersungging. Senyum. Kepala sesekali memanggut. Menggeleng. Senyumnya melebar.
Kakinya mundur beberapa langkah. Berdiri tegak. Menggatupkan kedua tangan di dada. Menutup kedua Kelopak mata.
Lalu Terdiam. Terpaku hikmat bersama masa lalu untuk sekian waktu.
Mendekat. Tangannya meraba lukisan batu. Mengelus penuh makna. Dia terpana. Takjub keindahannya. Kisahnya.
Lalu Terdiam.
Kemudian duduk bersila. Merogoh kantong yang selalu dibawanya. Mengambil lintingan tembakau. Menyulut api. Kepulan asap hisapan pertama memendar ke segala penjuru. Terterpa angin menghempas lukisan batu.
Sisanya menyembul di sela bibir.
Setelah hisapan ketiga, lintingan itu menyisip di sela katupan bibirnya. Tangannya meraih bungkusan kecil berwarna putih. Di buka. Tangan kanan mengambil bongkahan warna coklat sebesar kerikil.
"Ini simbol cahaya. Amber. Di sinilah kehidupan dimulai. Memancar. Menerangi ke segala penjuru," jelas Thomas.
Sophia menyaksikan gerak gerik dari selemparan batu. Mencoba mencari tahu. Isi ruh ldi ukisan batu.
****
Kakinya mundur beberapa langkah. Berdiri tegak. Menggatupkan kedua tangan di dada. Menutup kedua Kelopak mata.
Lalu Terdiam. Terpaku hikmat bersama masa lalu untuk sekian waktu.
Mendekat. Tangannya meraba lukisan batu. Mengelus penuh makna. Dia terpana. Takjub keindahannya. Kisahnya.
Lalu Terdiam.
Kemudian duduk bersila. Merogoh kantong yang selalu dibawanya. Mengambil lintingan tembakau. Menyulut api. Kepulan asap hisapan pertama memendar ke segala penjuru. Terterpa angin menghempas lukisan batu.
Sisanya menyembul di sela bibir.
Setelah hisapan ketiga, lintingan itu menyisip di sela katupan bibirnya. Tangannya meraih bungkusan kecil berwarna putih. Di buka. Tangan kanan mengambil bongkahan warna coklat sebesar kerikil.
"Ini simbol cahaya. Amber. Di sinilah kehidupan dimulai. Memancar. Menerangi ke segala penjuru," jelas Thomas.
Sophia menyaksikan gerak gerik dari selemparan batu. Mencoba mencari tahu. Isi ruh ldi ukisan batu.
****
Komentar