Langsung ke konten utama

11/05/2007

meski dah beberapa hari balik dari jakarta, tapi ak belum bisa ngembaliin enegi ku. gimana tidak ..di Jakarta aku seperti berada di tempat terasing meski segala fasilitas aku dapat.

di Jakarta memang aku banyak dapat ilmu..apalagi itu berhubngan banget ama kerjaanku sekarang.. jurnalistik radio..
praktis selama di Jakarta aktifitas rutinku sesaat terlupakan
seminggu lebih ga liputan..ga hunting ..itu yang bikin aku merasa tumpul.
bayangin aja..bikin lead aja ga mampu...weleh-weleh. aku kayak mati rasa gitu...
padahal bisa di bilang its my soul...may be..ak kok jadi berpikir gitu
abisnya kayak orang bego

aku pikir itu manusiawi..bukan berarti ini suatu bentuk pembenaran dan pembelaan diri...hiiiks
otakku cuman ngerasa capek untuk sesaat...so gimana caranya buat gembaliin itu semua..??

dengan begini mungkin..aku mulai nulis..nulis apa aja..denger apa aja
cara yang tukul bilang...wagu n ndeso...alis katrok
tapi sapa tau itu cukup manjuuuur....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

miyabi ato maria o(s)awa........

kemarin siang ga sengaja mampir ke tempat penjualan DVD yang ada di lantai dasar matahari plasa simpang lima setelah 10 menit milih-milih n nyoba beberapa film di layar kaca milik si penjual. tiba-tiba ada seorang laki-laki paruh baya berkulit putih dan bermata sipit datang dan mendekat ke arah kasir clingak-clinguk liat sekeliling toko yang emang lagi ga banyak pengunjung "hmm...kok mencurigakan ni orang.jangan-jangan.."pikirku "mbak..ada miyabi ga ?"tanya lelaki itu. "apa itu ?? enggak ada, adanya maria osawa." tapi dengan segera si mbak penjaga toko meralat. "oooo..maria o(s)awa ya...hee..ada tapi cuma dua koleksinya"jawab penjaga toko "ya, dua-duanya..."jawab si om singkat dengan nada pelan, obrolan lelaki itu berlanjut dengan penjaga yang lain "pengen liat aja, wong di Jakarta lagi ngetrend. ini ambil dimana?? Jakarta apa Batam mas?? "di Jakarta aja kok. tapi ga banyak ambilnya......"kata penjag...

Kisah Negeri Dongeng #3

Sophia memanggut. Pikirannya menjelajah ruang batin. Mencoba berpikir ulang. Mempertanyakan lagi perjalanan malam itu.  "Untuk Apa..." batinnya. Bukan untuk pria Jamaica, bukan untuk singkapan masa lalu. Entah.... yang terlintas di benaknya pada saat itu hanya satu.  "Untuk Thomas..? ."  Tidak. Batinnya menyanggah. Ini karena sepenggal kata. Tapi... Semua yang tak pernah terpikirkan terjadi. Sophia tak mampu menahan diri. Seperti apa akhir cerita itu. Sophia tidak pernah tahu. Thomas bergeming. Sophia pun tak pernah bertanya. Dan Thomas juga tak pernah mengisahkan akhir kisahnya. Semua lenyap seketika.  Ditelan malam. Gelap. Di hempas kemarau panjang. Kering. ****