Langsung ke konten utama

Catatan dari Tegaldowo Rembang

Usulan liputan gw tentang tradisi pernikahan dini membawa gw pergi ke suatu tempat di pantura timur, tepatnya di desa Tegaldowo gunem rembang

cerita ini gw angkat untuk rubrik perspektif perempuan. cukup menarik memang mengingat di daerah ini beberapa tahun kebelakang banyak sekali perempuan umur belasan bahan belum lulus sekolah dasarpun harus merasakan yang namanya pernikahan. sudah tradisi turun temurun katanya. anak masih bau kencur disana sudah banyak dilamar..tentunya yang melamarpun kebanyakan laki-laki yang sudah tahu apa itu 'reproduksi'..hiiiks

dari awal emang gw mikir ni daerah pasti jauh dari akses. dan ternyata bener...desa itu ada di balik perbukitan berjarak hampir 40 kilometer dari kota rembang. lumayan jauuuhh..tapi untunglah dengan sedikit lobi sana sini akhirnya gw bs nyampe juga ke sana dangan cukup mudah. maksudnya gw g perlu susah payah naik turun bukit botak...

sampe disanapun gw disambut baek..asyik juga kalo hunting di daerah pedesaan. mereka selalu ramah meskipun dengan orang asing yang baru sekali di jumpai.resepnya ya itu..harus tebar pesona, senyum sana..senyum sini kalo ketemu mereka...aman...

banyak fakta menarik disana. dari beberapa cerita orang yang gw temui. emang tradisi turun temurun itu ga bisa dihindari apalagi ma orang-orang tua (kolot) disana. apapun alasannya, entah maksudnya ga mau mengingkari kepercayaan mereka, alasan prestis tuk nunjukin strata sosial or nunjukin anak perempuannya juga laku...

disana anak belasan tahun dah dinikahin, ga peduli tu anak saling suka ato ga. kl ga suka ya tinggal pisah aja. besok ada yang lamar lagi ya..kawin lagi..ga cocok ya pisah lagi..gitu aja seterusnya.
makanya ga heran kalo disana banyak anak belasan tahun juga dah jadi janda. itu sudah hal yang biasa.
bahkan status janda lebih terhormat buat mereka daripada ga dilamar. karena itu artinya ga laku..hiiiks

hebatnya lagi semakin banyak yang frekuensi tu si anak di lamar...maka posisi tawarnya semakin tinggi...artinya dia semakin laku n semakin banyak di cari ma laki-laki entah dari kampung mereka sendiri ato dari tetangga sebelah. merekapun berlomba-lomba tuk dapetin si "janda" tadi

waaakkkk....hebat nya janda-janda asal Tegaldowo. seperti berada di dunia lain

padahal di belahan dunia lain di luar Tegaldowo, banyak lho para janda-janda yang selalu mendapat cibiran.selalu tertempel stigma negatif. tentunya dari orang-orang yang belum merasakan jadi janda. dari ibu-ibu rumah tangga sampe yg intelektual sekalipun (gw anggap intelektual itu artinya tu orang sekolah, punya ilmu tinggi, tapi mikirnya masih seputar dengkul aja)

duuuhh..jaman sekarang masih ada yang punya pola pikir kayak gitu. kenapa mata mereka tidak bisa terbuka dengan lueebaar melihat kenyataan disana, bahwa status itu disandang dengan banyak alasan

btw..whatever lah apa kata orang...karena sesungguhnya orang di luar sana kan tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di dalam.
yang penting buat semuanya..

life must go on n do the best....whatever who u are...am i right???!!!!

Komentar

doniriadi.blogspot.com mengatakan…
ditunggu reportase jadinya...bikin penasaran!
noni arnee mengatakan…
heee..dah jadi kok

coba klik bersamasuara.blogspot.com

Postingan populer dari blog ini

miyabi ato maria o(s)awa........

kemarin siang ga sengaja mampir ke tempat penjualan DVD yang ada di lantai dasar matahari plasa simpang lima setelah 10 menit milih-milih n nyoba beberapa film di layar kaca milik si penjual. tiba-tiba ada seorang laki-laki paruh baya berkulit putih dan bermata sipit datang dan mendekat ke arah kasir clingak-clinguk liat sekeliling toko yang emang lagi ga banyak pengunjung "hmm...kok mencurigakan ni orang.jangan-jangan.."pikirku "mbak..ada miyabi ga ?"tanya lelaki itu. "apa itu ?? enggak ada, adanya maria osawa." tapi dengan segera si mbak penjaga toko meralat. "oooo..maria o(s)awa ya...hee..ada tapi cuma dua koleksinya"jawab penjaga toko "ya, dua-duanya..."jawab si om singkat dengan nada pelan, obrolan lelaki itu berlanjut dengan penjaga yang lain "pengen liat aja, wong di Jakarta lagi ngetrend. ini ambil dimana?? Jakarta apa Batam mas?? "di Jakarta aja kok. tapi ga banyak ambilnya......"kata penjag...

Kisah Negeri Dongeng #3

Sophia memanggut. Pikirannya menjelajah ruang batin. Mencoba berpikir ulang. Mempertanyakan lagi perjalanan malam itu.  "Untuk Apa..." batinnya. Bukan untuk pria Jamaica, bukan untuk singkapan masa lalu. Entah.... yang terlintas di benaknya pada saat itu hanya satu.  "Untuk Thomas..? ."  Tidak. Batinnya menyanggah. Ini karena sepenggal kata. Tapi... Semua yang tak pernah terpikirkan terjadi. Sophia tak mampu menahan diri. Seperti apa akhir cerita itu. Sophia tidak pernah tahu. Thomas bergeming. Sophia pun tak pernah bertanya. Dan Thomas juga tak pernah mengisahkan akhir kisahnya. Semua lenyap seketika.  Ditelan malam. Gelap. Di hempas kemarau panjang. Kering. ****