Langsung ke konten utama

where the wind blow...

Seorang teman lama menyapa setelah sekian waktu tak bersua.
Tiba-tiba ada di depan mata.
Pertemuan yang tidak diinginkan tapi tak bisa dihindari.
Celetukan ga jelas jadi pembuka langsung terdengar jelas di telinga

R: kemana saja..kok atos banget seh sekarang
n: lebih enak jadi awan daripada jadi batu
n: batu kan atos
R: o gitu ya...terbang kesana kemari...gak jelas dong...
n: iya..jelas lah
n: sapa bilang awan kesana kemari ga jelas
n: awan hanya mengikuti arah angin..going where the wind blow...
R: iya to...dan banyak jenisnya...apalagi awan colomus nimbus yang ditakuti oleh para pilot-pilot
n: ada sebabnya kenapa awan itu jadi awan colomus nimbus
R: ya gak lah....udah ada klasifikasinya sendiri-sendiri....
n: pada awalnya awan sama
R: kok bisa....
n: jadi awan seperti itu terjadi karena uap air dari lautan yang membuat dia seperti itu
n: uap air itu terlalu banyak dan selalu memaksa naik ke atas
n: dan merubah awan itu menjadi sesuatu yang sebenarnya ga diinginkan
R: ya gak lah...itu memang udah teori fisikanya...gak ada yg diinginkan ato tidak diinginkan
n: tidak juga
n: coba saja kalo uap air tidak banyak yang naek
n: semua selalu ada alasan
n: diruntut lagi
n: trus kenapa uap air di permukaan laut banyak yang naek ke udara
R: ya bumi ini kebanjiran dong...terus sapa yang menyirami...tanaman kering..hutan gersang....sawah petani....
n: pasti ada sebabnya
n: bumi akan tetap terhujani dengan sewajarnya
n: tanaman tidak akan kering dan hutan ga akan gersang. petani ga gagal panen
n: kalo awan itu menurunkan hujan dengan sewajarnya
n: dan tidak ada awan yg ditakuti pilot-pilot
n: jika keseimbangan alam itu ada

Dan kamipun kemudian berlalu begitu saja
ga jelaaaassss........

Komentar

Postingan populer dari blog ini

miyabi ato maria o(s)awa........

kemarin siang ga sengaja mampir ke tempat penjualan DVD yang ada di lantai dasar matahari plasa simpang lima setelah 10 menit milih-milih n nyoba beberapa film di layar kaca milik si penjual. tiba-tiba ada seorang laki-laki paruh baya berkulit putih dan bermata sipit datang dan mendekat ke arah kasir clingak-clinguk liat sekeliling toko yang emang lagi ga banyak pengunjung "hmm...kok mencurigakan ni orang.jangan-jangan.."pikirku "mbak..ada miyabi ga ?"tanya lelaki itu. "apa itu ?? enggak ada, adanya maria osawa." tapi dengan segera si mbak penjaga toko meralat. "oooo..maria o(s)awa ya...hee..ada tapi cuma dua koleksinya"jawab penjaga toko "ya, dua-duanya..."jawab si om singkat dengan nada pelan, obrolan lelaki itu berlanjut dengan penjaga yang lain "pengen liat aja, wong di Jakarta lagi ngetrend. ini ambil dimana?? Jakarta apa Batam mas?? "di Jakarta aja kok. tapi ga banyak ambilnya......"kata penjag...

Kisah Negeri Dongeng #3

Sophia memanggut. Pikirannya menjelajah ruang batin. Mencoba berpikir ulang. Mempertanyakan lagi perjalanan malam itu.  "Untuk Apa..." batinnya. Bukan untuk pria Jamaica, bukan untuk singkapan masa lalu. Entah.... yang terlintas di benaknya pada saat itu hanya satu.  "Untuk Thomas..? ."  Tidak. Batinnya menyanggah. Ini karena sepenggal kata. Tapi... Semua yang tak pernah terpikirkan terjadi. Sophia tak mampu menahan diri. Seperti apa akhir cerita itu. Sophia tidak pernah tahu. Thomas bergeming. Sophia pun tak pernah bertanya. Dan Thomas juga tak pernah mengisahkan akhir kisahnya. Semua lenyap seketika.  Ditelan malam. Gelap. Di hempas kemarau panjang. Kering. ****