Langsung ke konten utama

Tak Perlu Lagi..Menunggu...




"satu kali lebaran..dua kali lebaran...berapa lagi harus mengitung lebaran yang telah lewat", gumam Bulan
Bulan masih saja menunggu sambil berhitung
Matanya menerawang menunjuk ke timur. arah mata angin di mana ia bisa menyaksikan matahari yang di rindu

tiba-tiba muncul bayangan yang selalu mengawasi Bulan
Bayangan matahari bertanya pada Bulan, "Apa yg sedang kau lakukan ?"
"Aku sedang menunggu.." jawab Bulan
"Menunggu siapa gerangan" tanya nya lagi
"Aku menunggu Matahari..Matahari..bukan kau bayangan...
Aku tidak tahu kenapa sudah dua lebaran ini Matahari masih enggan bertemu denganku
Padahal aku sudah rela menunggunya di ujung tebing terjal ini...
Bukankah dari sini akan lebih mudah buat kami untuk saling bertemu, bertatapan dan merajut masa depan..dan..."

"Aaahhh..!!! kenapa kau masih saja menunggunya...
bukankah kau tak di takdirkan untuk bersanding dengannya!!!" sela bayangan matahari

"benarkah begitu..???" kembali Bulan bertanya, kali ini hatinya bergejolak

Bayangan matahari mencoba menenangkan Bulan
perlahan bayangan pun berkata pelan..
"Coba saja kau renungkan..bukankah kau selalu ada di waktu malam sedangkan matahari kekasih yang kau rindu itu selalu muncul di pagi...kau ada di barat dan dia ada di timur
bagaimana kalian akan bertemu..itu mustahil !!!!"

"apakah itu artinya aku tak akan bisa memeluk Matahari,
apakah itu artinya aku harus berhenti berhitung.. menantinya dan meninggalkan tebing ini.." tanya Bulan memelas.

"aku tidak tahu pasti...tapi mungkin saja suatu saat Kau bisa bersanding dengan Matahari.
tunggulah saat malam telah habis dan pagi mulai nampak...atau pada saat yang tepat
kau akan bertemu kekasihmu......." jelas bayangan matahari

"hanya bertemu saja..lantas...aacchhhh...aku memang tak perlu..."Bulan berhenti bicara.

Sejurus kemudian Bulan pun berbalik melangkahkan kaki menuruni tebing terjal tempatnya berdiri

Ia baru menyadari menunggu Matahari hanya akan menjadi ke sia-siaan

benarkah?????

**Menunggu Keajaiban.....**

Komentar

Postingan populer dari blog ini

miyabi ato maria o(s)awa........

kemarin siang ga sengaja mampir ke tempat penjualan DVD yang ada di lantai dasar matahari plasa simpang lima setelah 10 menit milih-milih n nyoba beberapa film di layar kaca milik si penjual. tiba-tiba ada seorang laki-laki paruh baya berkulit putih dan bermata sipit datang dan mendekat ke arah kasir clingak-clinguk liat sekeliling toko yang emang lagi ga banyak pengunjung "hmm...kok mencurigakan ni orang.jangan-jangan.."pikirku "mbak..ada miyabi ga ?"tanya lelaki itu. "apa itu ?? enggak ada, adanya maria osawa." tapi dengan segera si mbak penjaga toko meralat. "oooo..maria o(s)awa ya...hee..ada tapi cuma dua koleksinya"jawab penjaga toko "ya, dua-duanya..."jawab si om singkat dengan nada pelan, obrolan lelaki itu berlanjut dengan penjaga yang lain "pengen liat aja, wong di Jakarta lagi ngetrend. ini ambil dimana?? Jakarta apa Batam mas?? "di Jakarta aja kok. tapi ga banyak ambilnya......"kata penjag

Here's Yours

I want to share my feelings And I don't know how to start But every single word I say Is coming from my heart The first time that I met you All you said was "Hi" It was really just a simple word But it took my breath away You were very fun to talk with You were extremely sweet and kind I was in love with every thing you said You were amazing in my mind You fill my days with brightness You lift me up when I feel blue You make me feel like I'm someone special So I'd do anything for you For you, I'd walk across the desert So hot, without a breeze For you, I'd dive into the ocean And be swallowed by the seas I barely even know you, So this may be a surprise There's nothing that you could do wrong Because you're flawless in my eyes I always wonder where you are And I wish I could be there You're probably so far away But I can feel you everywhere. You're the constant beating in my heart You're the blood rushing t

Kisah Pemburu Angin

--> ”Matanya pusaran beliung dari kabar-kabar negeri ujung. Ia datang tanpa genderang Matamu penuh lukisan berwarna sephia muram yang menggumam. Geletarnya sampai ke sungsum dan si pemburu angin itu teperdaya tanpa luka untuk diriku sendiri.” Itu sajak untukmu... Dia berdiri sembari mengumbar senyum. Tulisan besar ''Hardrock Hotel'' tertimpa pendar cahaya itu memucatkan wajahnya. Namanya ? Ah, aku lupa siapa. Tapi wajah dan bibir itu selalu muncul tersapa. Dari bibir mungilnya keluar kalimat, ''Siap?'' Dan perbincangan dengannya, di bawah siraman lampu berpendar-pendar hotel mewah itu meluncur dengan deras. Santai dan banal. Perempuan itu sejak lama menginginkan dirinya bisa jadi langsing. Dia bercerita bagaimana repotnya melakukan itu. ''Nggak gampang loh Mas. Aku berkorban banyak. Salah satunya adalah dengan begadang terus-menerus hingga berbulan-bulan.'' Kalimatnya muram. Tapi guris senyum te